Ad Unit (Iklan) BIG

Pemkot Sukabumi Waspadai Potensi Bencana Gempa dari Patahan Aktif


SUKABUMI--Pemkot Sukabumi berupaya mengantisipasi potensi bencana gempa dari patahan aktif. Salah satunya melalui survei patahan aktif gempa bumi daerah Sukabumi.

Di mana, ekspose hasil kegiatan survei ini digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi pada Senin (13/3/2023) di Hotel Horison dan dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kepala Bappeda Kota Sukabumi Reny Rosyida Muthmainnah serta Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Survei patahan aktif ini dilakukan Pusat Survei Geologi. '' Survei patahan yang ada di Sukabumi ini penting karena akan berdampak perjalanan Sukabumi ke depannya,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Di mana dari data awal ini menjadi salah satu langkah strategis mengantisipasi apabila akan terjadi bencana. Sehingga Bappeda akan melakukan kajian lanjutan hasil ekpose harus diyakinkan.

Ke depan lanjut Fahmi, proses mitigasi jadi kata kunci dalam mengantisipasi musibah. Terutama yang akan membangun rumah perhatikan struktur dan komposisinya.

'' Kalau sudah dipastikan kajiannya, maka tugas melakukan penguatan minimal edukasi kepada masyarakat,'' cetus Fahmi. Intinya tolong dibenahi dari kekurangan struktur yang ada.

Fahmi menuturkan, secara umum Sukabumi memiliki kerentanan tinggi bencana baik aspek geografis, iklim beragam, dan lain senagainya. Di man, musibah bencana terjadi memberikan dampak pembangunan

Data sektoral bencana di 2022 terjadi sebanyak 225 kali kejadian bencana. Fahmi mengatakan, ada 17 wilayah rawan bencana dan membuat kelurahan tangguh bencana seperti di Subangjaya, Baros, Karangtengah, Situmekar, dan lain lain.

'' Data kebencanaan yang dimiliki jadi pegangan membuat proses dalam konteks persiapkan sejak awal mitigasi,'' imbuh Fahmi. Terkadang musibah berulang penyebab ketidaksiplinan masyarakat dalam antisipasi bencana alam. 

Fahmi menuturkan, pihaknya mendapat pelajaran berharga dari gempa Cianjur. Hingga saat ini proses recovery belum selesai. Mari mendesain pola mitigasi sudah sejak awal atau mempersiapkan sedini mungkin.

Kang Warsa
Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Informasi Lainnya

Posting Komentar

Berlangganan