Ad Unit (Iklan) BIG

Memperkuat Akses Sanitasi Warga Menjadi Target Pemkot Sukabumi






Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan tercapainya akses sanitasi bagi warganya. Semangat ini mengemuka dalam Rapat koordinasi penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Ruang Pertemuan Hotel Santika, Senin (9/3). 










SUKABUMI--Kegiatan yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi tersebut dihadiri oleh Wali Kota Sukabumi, H.  Achmad Fahmi.



'' Kami menyadari pembangunan sanitasi harus dilakukan dengan sistem kolaboratif tidak bisa menyelesaikan masalah secara sendiri tetapi harus mengedepankan kolaborasi terutama mengubah perilaku warga,'' ujar Wali Kota Sukabumi.



Wali kota  mencontohkan, ada sarana MCK yang dibangun di lokasi yang dibutuhkan, namun kini ada sebagian warga tidak datang ke fasilitas tersebut lagi dan hanya datang pada saat peresmian.



Ada kekhawatiran, MCK umum berubah hanya jadi museum dan tidak terawat. Hal ini karena  pembangunan fisik tidak dibarengi dengan pembangunan budaya dan perilaku serta atitude.



Oleh karena itu,  kata H. Achmad Fahmi, permasalahan STBM ini berkaitan dengan perilaku. Dengan luas 48 kilometer persegi dan 344 ribu penduduk, seharusnya Kota Sukabumi mampu mengatasi sanitasi  .



Namun masih ada warga yang melakukan buang air besar  secara sembarangan. Misalnya pada saat wali kota melalukan telusur gua peninggalan Belanda masih menemukan hal itu.



Intinya belum ada kelurahan di Kota Sukabumi yang menyatakan Open Defecation Free. ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak lagi melakukan aktivitas buang air besar secara sembarangan.



Kondisi saat ini, akses sanitasi 50 persen dan akses minuman layak 90 persen. Ke depan, gerakan universal akses 100 0 100 harus tercapai.


Artinya, 100 persen akses air minum layak dan bersih, 0 persen bebas kawasan kumuh dan 100 persen  akses sanitasi.



'' Ini bukan hanya tugas dinas kesehatan saja, melainkan tugas bersama,'' kata H. Achmad Fahmi.


Syarat mutlak untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan mengubah prilaku.



Melalui Rakor tersebut telah ditargetkan Kota Sukabumi sebagai wilayah ODF pada tahun 2020. Untuk mencapainya diperlukan komitmet bersama.



Target ODF terutama di Kelurahan Karamat, Sindangpalay dan Baros serta lainnya. Melalui kolaborasi, misalnya dengan Baznas dan  TNI/Polri. Kolaburasi tersebut merupakan salah satu bentuk kerja bersama antar lembaga.



Sebagai penutup, wali kota mengungkapkan, dalam mencapai universal akses di Kota Sukabumi diperlukan kolaborasi.



 '' Mari kita bangun kolaborasi dengan kebersamaan dalam mencapai universal akses agar dapat tercapai  di kota Sukabumi,'' ungkap H. Achmad Fahmi. Dimulai dengan STBM dan perubahan perilaku yang akan meningkatkan derajat kesehatan warga dari waktu ke waktu. (OVIE/WRS)
Kang Warsa
Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Informasi Lainnya

Posting Komentar

Berlangganan