Hari Peduli Sampah Nasional, Sukabumi Luncurkan Gerakan Cling dan Ceu Piah
SUKABUMI--Tepat pada 21 Februari di momen Hari Peduli Sampah Nasional, Pemerintah Kota Sukabumi melaunching dua gerakan peduli sampah. Peluncuran gerakan tersebut dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampah di jalan protokol Kota Sukabumi.
Dua gerakan yang dilaunching Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi itu adalah Gerakan Sukabumi Cinta Lingkungan (Sukabumi Cling) dan Sukabumi cegah, pilah, dan olah (Ceu Piah).
Gerakan Cling digulirkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Ceu Piah digagas tim Penggerak PKK Kota Sukabumi.
Selain wali kota, launching dan aksi bebersih ini diikuti Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, para aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Sukabumi dan 18 komunitas peduli lingkungan.
'' Dalam momen Hari peduli sampah nasional ini kita launching dua gerakan sekaligus,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
HPSN ini dilakukan sebagai pengingat tragedi longsor di TPA Leuwigajah pada 2005 lalu yang menelan korban sebayak 157 jiwa.
Sehingga jangan sampai ada kejadian serupa dan mari sama-sama lakukan pencegahan dan berbagai inovasi untuk hadapi volume sampah yang meningkat. Selain volume sampah naik, jenis produk sampah meningkat tidak hanya satu jenis.
Fahmi mengatakan, sistem kumpul sampah yang diangkut dan dibuang ke TPA menjadi sistem tidak relevan lagi karena dibutuhkan inovasi dalam pengelolaan sampah. Misalnya diperlukan penanganan dan pengelolaan sampah degan inovasi dan kolaborasi sesuai Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dimana yang berkewajiban bukan hanya pemerintah tetapi pelaku usaha dan warga lainnya.
'' Dua gerakan yakni Sukabumi Cling dan Ceu Piah ini semangatnya yakni warga bisa mengolah sampah dengan baik karena sampah mempuyai nilai ekonomis bila dikelola dengan baik dan musibah bila tidak dikelola dengan baik,'' cetus Fahmi. Hal ini didukung dengan keterlibatan komunitas peduli lingkungan seperti sahabat lingkungan dan berbagai elemem lainnya.
Lebih lanjut Fahmi mengatakan, Gerakan Cling intinya yakni kurangi sampah, olah ulang sampah dan simpanlah sampah pada waktu dan tempat yang tepat. Sementara Ceu Piah yakni Cegah kemasan sekali pakai, pilah sampah organik dan anorganik dan olah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat.
'' Sampah perlu dikelola kerjasama dan bisa dikelola sejak dari rumah tangga, Ceu Piah dan Sukabumi Cling edukasi dan informasi kepada warga pentingnya peduli pada sampah,'' kata Fahmi. Di sisi lain Pemkot Sukabumi mengeluarkan Perwal Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Di mana aturan ini efektif berlaku pada 2020.
Ketua Panitia HPSN sekaligus Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Eneng Rahmi menambahkan, kegiatan HPSN dalam mewujudkan visi dan misi wali kota yakni terwujudnya Kota Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera.
'' Acara ini menandakan adanya perhatian serius masalah pengelolaan sampah dilanjutkan sosialisasi dan edukasi di jalan protokol,'' kata dia.
Posting Komentar
Posting Komentar