Ad Unit (Iklan) BIG

HUT Kota Momentum Perubahan Ke Arah Yang Lebih Baik
















SUKABUMI - Hari ini Kota Sukabumi genap berusia 105 tahun. Upacara peringatan HUT Kota Sukabumi digelar di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Senin (1/4). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. 








Upacara tersebut diikuti juga oleh, Ibu Wali Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami beserta Ibu, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Sukabumi, Ketua DPRD Kota Sukabumi. Para Kepala Dinas, Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkot Sukabumi, TNI, Polri dan para pelajar (SD/SMP/SMA). 





Dalam pidatonya pada kesempatan upacara tersebut Fahmi menyampaikan, di usia yang ke-105, ini, telah banyak perubahan yang terjadi di Kota Sukabumi tercinta yang semuanya merupakan buah karya yang terus menerus dari setiap generasi dan setiap pemimpin Kota Sukabumi yang datang dan pergi silih berganti. Selama rentang 105 tahun ini tentu banyak perjalanan yang sudah dilalui baik suka maupun duka. 





" Kita meyakini bahwa siapapun yang memimpin kota, tentunya selalu mempunyai niat baik untuk memajukan Kota Sukabumi tercinta ini. Saya pun meyakini bahwa tiap periode kepemimpinan selalu memberikan warisan kepada generasi selanjutnya dengan harapan agar mampu melanjutkan hal-hal yang baik bahkan mampu meningkatkannya dan meninggalkan kekurangan dan kelemahan dari kepemimpinan terdahulu," ujar dia. 





Menurut Fahmi, selama rentang usia 105 tahun, Kota Sukabumi telah menempuh tiga era pemerintahan yang berbeda, yakni era Pemerintahan Kolonial Belanda, era Pemerintahan Kolonial Jepang dan era Pemerintahan Republik Indonesia. Dengan latar belakang pemerintahan yang berbeda tersebut, tentunya banyak peristiwa yang semuanya patut menjadi bahan refleksi dan evaluasi diri demi perbaikan pengelolaan pemerintahan ke depan. 





" Dari catatan sejarah kita mengetahui bahwa Kota Sukabumi didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan pelayanan bagi para pengusaha Belanda atau preanger planters yang waktu itu banyak membuka berbagai perkebunan di daerah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi," terangnya.





Fahmi menjelaskan, konon dari karakter Kota Sukabumi yang nyaman dan pikabetaheun inilah, nama Sukabumi ini terbentuk yang arti harfiahnya suka bumen-bumen atau nyaman bertempat tinggal. Karakter dan citra diri Kota Sukabumi yang asri, sejuk, nyaman dan pikabetaheun ini tentunya merupakan modal sosial yang harus terus dipertahankan oleh pemerintah daerah beserta seluruh warga masyarakat melalui pola pembangunan yang senantiasa mengedepankan keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan. 





" Perubahan demi perubahan terus berlangsung sejalan dengan dinamika zaman. Perjalanan selama 105 tahun telah mengubah wajah kota yang tadinya sepi, sejuk dan asri sebagai tempat tinggal para pengusaha perkebunan belanda atau preanger planters, menjadi sebuah kota yang cukup ramai dengan jumlah penduduk sekitar 350 ribu jiwa beserta berbagai dinamika permasalahannya yang semakin kompleks," jelasnya. 





Ditambahkan Fahmi dalam peringatan 105 tahun Kota Sukabumi harus dimaknai sebagai sarana mengingatkan kembali pentingnya menjaga kebersamaan, persaudaraan dan keseimbangan manusia dengan lingkungan serta sinergitasnya dengan berbagai pemangku kepentingan. Peringatan hari jadi Kota Sukabumi juga harus dinilai sebagai momentum perubahan ke arah yang Iebih baik. Oleh karena itu peringatan hari jadi ini bukan sekedar untuk berhitung usia fisik kota semata, tetapi juga harus menjadi sarana untuk mengukur dan menakar prestasi serta memacu semangat berkarya, bekerja keras, optimis, dan sikap pantang menyerah seperti yang telah dilakukan oleh para pendahulu. 








Dalam kesempatan tersebut Pemkot Sukabumi meresmikan Sistem Informasi Monitoring Kerjasama (Simontok), Nota Kesepakatan dengan 10 perguruan tinggi, Penyerahan secara simbolis Kotak Literasi Cerdas (Kolecer), penyerahan kunci bangunan Loka Bina Karya, penyampaian 20 kursi roda, penyerahan rastra, penyerahan juara sayembara desiain masterplan pusat pemerintahan Kota Sukabumi, dan pemberian uang kadeudeuh kepada atlet Kota Sukabumi.

Kang Warsa
Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Informasi Lainnya

Posting Komentar

Berlangganan