Ad Unit (Iklan) BIG

Bentuk Rasa Duka Mendalam Wali Kota Sukabumi Melayat Ke Rumah Duka KPPS








bentuk rasa duka yang mendalam dan perhatian pemerintah Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melayat ke rumah duka Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 15 Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum yang meninggal dunia Sabtu (27/4) siang.








SUKABUMI - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melayat ke rumah duka Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 15 Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum yang meninggal dunia Sabtu (27/4) siang. Kehadiran wali kota sebagai bentuk rasa duka yang mendalam dan perhatian pemerintah terhadap para penyelenggara pemilu yang maksimal dalan menjalankan tugasnya.








Petugas penyelenggara pemilu yang meninggal adalah Tedi Supriadi (44 tahun) yang bertugas sebagai Ketua KPPS di TPS 15 RW 06 Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum. Almarhum juga sebagai Ketua Ketua RT 04 RW 06 Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum.








'' Kami turut berduka cita yang mendalam dan mendoakan almarhum bapak Tedi serta semoga keluarga diberi ketabahan,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi disela-sela melayat ke rumah duka di Kelurahan Limusnunggal. Adanya petugas KPPS yang meninggal dan mengalami sakit akibat kelelahan bertugas dalam pemilu menjadi perhatian serius dari Pemkot Sukabumi.








Di mana ketika mendapatkan informasi petugas KPPS yang meninggal dunia, maka Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi langsung merespon dan mendatangi rumah duka di Cibeureum. Informasi yang diperolehnya almarhum meninggal karena kelelahan setelah masa pencoblosan dan penghitungan suara pada 17 April 2019.








Fahmi mengatakan, petugas KPPS tersebut mempunyai satu anak yang masih duduk dibangku SD dan akan melanjutkan ke SMP. Sehingga pemkot akan menanggung biaya pendidikan untuk anak tersebut.











Perhatian ini kata Fahmi diberikan agar masa depan anak-anaknya dapat terjamin. Sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikan dan meraih masa depan yang lebih baik.








Fahmi menuturkan, petugas KPPS dapat dikatakan sebagai pejuang demokrasi. Sebabnya mereka telah berjuang dalam menyukseskan pesta demokrasi terbesar di dunia.








Istri dari almarhum Tedi, Tati Setiawati (40) mengatakan, suaminya mengalami kelelahan dan merasa sesak setelah bertugas pada tahapab pencoblosan pemilu 17 April. '' Selanjutnya dibawa ke RSUD R Syamsudin SH dan sempat dirawat 4 hari,'' kata dia.








Menurut Tati, kondisi kesehatan suaminya memburuk dan meninggal pada Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB. Ia mengatakan keluarga merasa terharu dengan perhatian wali kota Sukabumi yang melayat langsung ke rumah duka.








Sebelumnya Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi juga melayat petugas pengamanan langsung (Pamsung) TPS yang meninggal dunia selepas penyelenggaraan pemilu, Jumat (26/4). Kedatangannya sebagai bentuk rasa duka yang mendalam atas meninggalnya almarhum petugas Pamsung Andi (57 tahun) yang berjaga di TPS 13 Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole.








Petugas pamsung tersebut merupakan warga RT 01 RW 08 Pancuran Kembang, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole. ‘’ Kami melayat untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya bapak Andi,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada saat menyambangi rumah duka keluarga di RT 01 RW 06 Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Jumat.








Di sisi lain Pemkot Sukabumi menjamin pelayanan kesehatan terhadap petugas KPPS maupun aparat pengamanan yang sakit.

Kang Warsa
Sering menulis hal yang berhubungan dengan budaya, Bahasa, dan kasukabumian.

Informasi Lainnya

Belum ada informasi terkait topik ini.

Posting Komentar

Berlangganan