Kunjungan kerja Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) ke Kota Sukabumi pada hari Selasa (12/3) merupakan bentuk apresiasi Wantannas kepada Pemerintah Kota Sukabumi. Kota Sukabumi dipandang telah melakukan upaya mitigasi bencana secara efektif.
Wali Kota Sukabumi menerima kunjungan Dewan Ketahanan Nasional yang dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Manahan Simorangkir.
H. Achmad Fahmi menyebutkan dengan adanya kunjungan kerja Wantannas ke Kota Sukabumi informasi mitigasi bencana dapat diterima secara dua arah antara pusat dan daerah. Hal ini sejalan dengan metode kolaborasi yang mulai dikembangkan oleh setiap daerah di Indonesia.
H. Achmad Fahmi memaparkan kondisi Kota Sukabumi terkini, kota kecil namun harus diakui memiliki peran strategis di Provinsi Jawa Barat. " Bung Hatta pernah diasingkan di kota ini, bahkan pernah menyebutkan jika ingin menguasai Jawa Barat maka kuasai Sukabumi." Ungkap Wali Kota Sukabumi.
Sejak beberapa tahun terakhir, setiap unsur baik pemerintah maupun masyarakat telah menyepakati dan berkomintmen untuk berperan serta dalam pembangunan baik dalam tataran lokal, daerah, hingga nasional.
Kepeminpinan H. Achmad Fahmi dan H. Andri Setiawan Hamami sejak pelantikan tanggal 20 September 2018 dengan visi Sukabumi Religius, Nyaman, dan Sejahtera memiliki misi yang berhubungan dengan kewaspadaan dalam menghadapi bencana.
Upaya mewujudkan tata ruang dan infrastruktur yang berkualitas dan berwawasan lingkungan merupakan aplikasi dari misi kedua Kota Sukabumi.
Indikator keberhasilan mitigasi bencana dapat diukur dengan berkurangnya resiko yang disebabkan oleh bencana tersebut. Pencapaian indikator tersebut harus dilakukan melalui strategi dalam menghadapi bencana antara lain meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana serta penguatan kelembagaan penanganan bencana daerah.
" Penanggulangan bencana, meskipun Kota Sukabumi merupakan kota kecil, tetap harus disiapkan sejak awal. Peran serta masyarakat dalam program penanggulangan bencana ini sangat diperlukan." Papar Wali Kota.
Beberapa kejadian atau bencana yang terjadi di Kota Sukabumi selama tiga bulan terakhir ini antara lain' talud longsor, gempa bumi, air meluap, angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang.
Pada 2018 lalu terjadi sebanyak 155 kejadian dan kejadian kebakaran tinggi disusul longsor, gempa bumi cuaca ekstrem banjir dan angin kencang. Jumlah bencana di Sukabumi tren menurun pada 2017 160 kejadian dan 2016 sebanyak 187 kejadian.
Isu Masalah Bencana
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya Setjen, Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksamana Muda TNI Manahan Simorangkir menerangkan, Wantannas melaksanakan kunjungan daerah yang merupakan program Wantannas. '' Kami memilih isu yang lagi tren berkaitan masalah bencana yang terus terjadi dan bersambungan di daerah,'' imbuh dia.
Menurut Manahan, Wantannas menginginkan dapat data dari daerah untuk mendapatkan masukan dan rekomendasi ke presiden. Terlebih Wantannas mendapatkan intruksi presiden berkaitan bela negara khususnya ancaman geografi. Di mana Wantannas memberikan sosialisasi dan rekomendasi kepada presiden kementerian dan lembaga dalam rangka mitigasi bencana.
Harapannya kata Manahan, Wantannas mendapatkan data akurat dan terbuka sehingga menjadi bahan ke pemerintah pusat. '' Kami apresiasi Pemkot Sukabumi sudah siap antisipasi bencana bukan sekarang tapi setahun dua tahun yang lalu,'' cetus dia. Hal ini karena Sukabumi telah melakukan langkah mitigasi dan langkah sederhana.
Misalnya melatih anak-anak siaga bencana serta budaya lebih aman dan tertib menghadapi bencana. Hal ini menjadi masukan bagi Wantannas. '' Kalau di daerah lain belum siap maka bisa contoh Sukabumi,'' tandasnya.
Penulis: Ovi-Humas
Editor : Kang Warsa
Posting Komentar
Posting Komentar